[16:66] Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
Dikatakan dalam ayat di atas bahwa susu terbentuk antara tahi (kotoran) dan darah. Apa maksudnya Al-Qur'an mengatakan demikian ? Bagaimana mungkin susu di hasilkan berada di antara tahi dan darah ? Menjawab pertanyaan ini di mulai dengan melihat kenyataan bahwa banyak istilah-istilah yang diketahui oleh orang-orang pada masa ini akan tetapi tidak diketahui oleh orang-orang di masa lalu.
Kemudian selanjutnya kita coba melihat terjemahan kata per kata dari Q.S An Nahl (16) ayat 16 di atas, yaitu sebagai berikut : "dan sesungguhnya bagimu pada binatang ternak terdapat pelajaran, Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perut mereka, (yaitu) dari antara tahi dan darah (min bayni fartsin wadamin), (berupa) susu murni yang lezat bagi yang peminumnya".
Disini fartsin di terjemahkan ke dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah tahi. Meskipun secara makna penerjemahan ini dapat diterima, akan tetapi secara bahasa, tahi atau kotoran pembuangan tubuh dalam bahasa arab yang sebenarnya adalah rauts (روث) bukan fartsin. Fartsin merupakan hasil pencernaan makanan yang masih berada di dalam perut ataupun usus. Dengan kata lain, fartsin adalah keadaan sebelum rauts, ketika masih berada di dalam usus. Ketika sudah keluar dari tubuh, dinamakan rauts. Berikut penjelasan mengenai fartsin menurut Arabic-English Lane's Lexicon halaman 2358 :
Dijelaskan bahwa fartsin adalah sirjiin atau makanan yang telah di cerna selama masih berada di dalam karisy atau tubuh hewan (misalnya usus), atau bisa juga diterjemahkan sebagai ampas yang masih ada di dalam karisy.
Jadi Al-Qur'an mengatakan bahwa susu terbentuk dari antara hasil pencernaan makanan dan darah. Mari kita lihat bagaimana susu terbentuk di dalam tubuh sapi, sebagaimana di ambil dari situs http://en.calameo.com/read/00274720429c843cf945e (10 Juli 2016).
Dan juga seperti yang dijelaskan oleh situs https://owlthinking.wikispaces.com/DAIRY+FARM+VISIT (10 Juli 2016) :
Terlihat bahwa ternyata memang bahan-bahan pembentuk susu dalam tubuh hewan ternak adalah dari antara fartsin dan dari antara darah. Dari antara fartsin, yaitu berupa lemak, protein, laktosa, vitamin dan mineral. Kesemuanya di peroleh dari fartsin. Dan juga dari antara darah. Selain bahwa komponen-komponen dari fartsin tersebut di bawa oleh aliran darah menuju kelenjar penampung susu yang kemudian komponen-komponen fartsin seperti lemak, protein, laktosa, vitamin dan mineral tersebut disaring lagi oleh sel-sel sekresi yang terhubung dengan kelenjar penampung sehingga aliran darah tidak ikut tercampur, ternyata ada bagian dari darah yang ikut masuk, yaitu sel-sel somatik.
Setiap susu organik mengandung sel somatik dalam jumlah yang sangat-sangat kecil. Kandungannya biasanya adalah sel epitel dan juga sel darah putih. Kualitas susu diukur dari SCC atau somatic cells count. Semakin tinggi tingkat SCC berarti sapi yang memproduksinya kurang sehat (salah satu fungsi sel darah putih dalah untuk melawan penyakit, dan ketika terdapat penyakit, ada kecenderungan sel darah putih meningkat). Nilai toleransi (batas aman maksimum) SCC berbeda-beda tiap negara, antara lain adalah 400000 sel per mililiter di Kanada, 750000 sel per mililiter di US, dan 1000000 sel per mililiter di Brazil. Umumnya di atas 1000000 sel per mililiter maka kandungan susunya dinyatakan telah rusak. Apakah ini jumlah yang besar ? Jawabannya adalah tidak, bahkan sama sekali tidak terdeteksi tanpa bantuan alat laboraturium. Menurut artikel "A quick introduction to elements of biology - cells, molecules, genes, functional genomics, microarrays" dari European Bioinformatics Institute dikatakan bahwa "if we estimate the average weight of a human cell as about 10−9 g" sehingga bahkan untuk sejuta sel, hanya memiliki berat sekitar sepersejuta kilogram (10−6 kg), suatu ukuran yang sangat kecil. Kandungan sel somatik ini pun terdapat pada ASI manusia.
Jadi benarlah apa yang dikatakan Al-Qur'an 14 abad yang lalu mengenai pembentukan susu, yaitu susu yang terbentuk dalam perut hewan ternak berasal dari zat-zat di antara kandungan fartsin (yaitu antara lain lemak, protein, laktosa, vitamin dan mineral) dan juga memiliki kandungan dari antara darah (yaitu sel-sel somatik seperti sel epitel dan sel darah putih dalam jumlah yang sangat sedikit sekali). kandungan fartsin seperti lemak, laktosa dan protein inilah yang memberikan warna putih pada susu karena memantulkan hampir semua spektrum cahaya sehingga tampak berwarna putih. Istilah lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral, sel, sel somatik, sel epitel, sel darah putih, dan sebagainya belum dikenal pada 14 abad silam saat Al-Qur'an diturunkan sehingga cukuplah istilah "min bayni fartsin wadamin" mewakili keseluruhan proses secara akurat.
Tentu saja susu yang paling bermanfaat adalah susu yang dihasilkan secara organik. Penambahan hormon, penggunaan zat-zat additif dalam pakan ternak serta rekayasa genetika pada hewan ternak, sebagaimana yang telah dibahas pada postingan "Sel dan Genetika Dalam Penciptaan (klik disini untuk baca)", dapat menghasilkan susu dengan kualitas yang lebih rendah dibanding susu organik dan dapat pula mengurangi manfaat susu. Namun Allah telah memperlihatkan tanda-tanda-Nya bagaimana rumput yang hijau dan darah yang merah mampu menghasilkan susu yang putih lagi murni yang menyegarkan dengan menjelaskan proses pembuatan susu : min bayni fartsin wadamin.
[41:53] Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar...
Wallahu a'lam
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Dari berbagai sumber
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Dari berbagai sumber
Narrated Abu Huraira:
I heard Allah's Apostle saying, "I have been sent with Jawami al-Kalim (i.e., the shortest expression carrying the widest meanings), and I was made victorious with awe (caste into the hearts of the enemy), and while I was sleeping, the keys of the treasures of the earth were brought to me and were put in my hand." Muhammad said, Jawami'-al-Kalim means that Allah expresses in one or two statements or thereabouts the numerous matters that used to be written in the books revealed before (the coming of) the Prophet .
(Translation of Sahih Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 141)
untuk melihat dan mencari ayat-ayat Quran dapat melalui http://www.quranplus.com/
panduan kata per kata dapat menggunakan http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp
Arabic-English Lane's Lexicon : http://www.tyndalearchive.com/tabs/lane/