Salah satu kisah nabi Musa dan bani Israel yang terkenal disebutkan di dalam Al-Qur'an, selain kisah Fir'aun dan Haman (silakan klik dan baca : "Fir'aun dan Pengakuan Sebagai Tuhan" dan "Haman dan Menara yang Mencapai Langit"), adalah kisah penyembahan bangsa Israel kepada patung anak lembu buatan Samiri sepeninggal Musa. Kisah ini dijabarkan di dalam surah Thaahaa ayat 85-99. Kisah ini menjadi salah satu perdebatan di antara kalangan ahli kitab, karena pengisahan yang berbeda dengan apa yang disampaikan Alkitab Perjanjian Lama atau Tanakh. Di dalam Alkitab tidak disebutkan adanya sosok Samiri sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pembuatan patung anak lembu yang kemudian di sembah oleh bangsa Israel. Sebaliknya di dalam kitab Keluaran pasal 32 disebutkan bahwa yang membuat patung anak lembu untuk disembah oleh bangsa Israel adalah Harun, saudara Musa.
Di dalam Alkitab sendiri, Samiri muncul di dalam kitab II Raja-raja pasal 17 ayat 29 yang mengacu kepada bangsa Samaria yang menyembah berhala. Bangsa dan kota Samaria sendiri, menurut Alkitab, baru ada beberapa ratus tahun setelah Musa dan ketika Musa hidup, belum ada bangsa dan orang Samaria.