Wednesday, April 25, 2012

Umur Bumi dan Alam Semesta - Pertentangan Antara Agama dan Ilmu

Setiap kitab suci yang ada saat ini mungkin saja menyatakan mengenai awal mula alam semesta dan usia alam semesta itu sendiri, akan tetapi tidak ada yang menyatakan bahwa usia alam semesta adalah 13 atau 14 milyar tahun. Padahal ilmu pengetahuan menyatakan demikian. Di beberapa kitab suci menyatakan bahwa alam semesta di ciptakan dalam waktu 6 hari, akan tetapi ilmu pengetahuan menyatakan alam semesta tercipta bermilyar-milyar tahun dan membutuhkan waktu sekitar 9 milyar tahun sampai matahari dan bumi akhirnya terbentuk. Beberapa orang akan mengatakan bahwa "hari" yang disebutkan sebenarnya adalah "masa" atau "periode", bukan hari yang sebenarnya, akan tetapi tidak dapat ditunjukkan informasi dari dalam kitab suci itu sendiri yang mendukung pernyataan tersebut.

Tapi bagaimana jika ditunjukkan suatu kitab suci yang menjelaskan itu semua ? Yang mampu menunjukkan bahwa "hari" sebenarnya masa, dan setelah berapa "masa" bumi terbentuk ? Allah Maha Tahu, dan kitab suci yang diturunkan Allah tidak boleh bertentangan dengan ilmu pengetahuan (baca: ilmu pasti alam) karena baik kitab suci dan ilmu, keduanya merupakan tanda-tanda Allah di bumi dan diturunkan oleh Allah.

Di dalam postingan sebelumnya : "Bumi Tercipta Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an (klik disini untuk baca)" telah dibahas mengenai bagaimana kemungkinan Al-Qur'an membahas mengenai proses penciptaan alam semesta. Dari Surah Al-Anbiyaa 30, Fushshilat 9-12 dan An-Naazi'aat 27-32, proses pembentukan alam semesta sebagai berikut :
  1. Bermula dari ledakan besar, dimulailah dua masa penciptaan langit pertama dan bumi. Di masa ini diciptakan cikal bakal bumi dengan terlebih dahulu menciptakan langit pertama dan  semua yang mendukung penciptaan bumi di langit pertama, seperti cikal bakal matahari, bintang-bintang, galaksi-galaksi awal, dalam rangka menunjang pembentukan tata surya matahari termasuk bumi.
  2. Kemudian memasuki dua masa pembentukan tujuh langit (sab'a samawaatin), termasuk di dalamnya penentuan urusan tiap-tiap langit. Termasuk di dalamnya peninggian dan penyeimbangan langit-langit, dan "menghiasi" langit pertama dengan bintang-bintang, dengan tetap dalam keseimbangan yang sempurna
  3. Di akhir dari dua masa pembentukan tujuh langit (atau di awal dua masa pemberkahan bumi) terjadi penyempurnaan matahari dan terbentuknya atmosfir bumi sehingga di bumi dapat terjadi siang dan malam, sebagaimana yang telah dijelaskan di postingan  "Benarkah Al-Qur'an Berkata Matahari Tidak Menyebabkan Siang ? (klik disini untuk baca)?".
  4. Selanjutnya dua masa pemberkahan bumi, termasuk di dalamnya penghamparan bumi (pengerasan dan pembentukan gravitasi, penyesuaian rotasi, sehingga bumi yang bulat akan terasa "terhampar" bagi makhluk yang tinggal di permukaannya), pembentukan dan pengokohan gunung-gunung, pengadaan air serta tumbuh-tumbuhan, dan juga pembentukan bulan (karena bulan dibutuhkan untuk menjadikan pasang surut air laut, yang mana masuk pada tahap pemberkahan bumi)
Proses penciptaan alam semesta ini di dalam Al-Qur'an disebutkan memakan waktu 6 hari (sittatin ayyam), dimana juga telah dijelaskan di postingan "Bumi Tercipta Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an (klik disini untuk baca)", bahwa di dalam Al-Qur'an istilah "ayyam" atau "yaum" atau "hari" tidak selalu berarti dua puluh empat jam bumi sebagaimana di jelaskan di ayat yang lain, seperti Q.S 70:4 dan Q.S 32:5.

Hal menarik yang perlu di perhatikan bahwa sebagian besar ayat Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai pembentukan langit dan bumi (baca: alam semesta) diikuti dengan kata-kata "kemudian Allah bersemayam di atas Arsy". Selain ingin menunjukkan bahwa bahkan setelah penciptaan alam semesta dalam 6 hari/masa tersebut Allah tidak merasa letih sedikitpun dan langsung mengurusi dan mengatur segala ciptaan-Nya dari atas Arsy, juga secara tersirat menginformasikan kepada kita bahwa Arsy telah diciptakan oleh Allah sebelum alam semesta diciptakan.
[Q.S 32:4] Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas Arsy....
[Q.S 57:4] Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa); Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy...
[Q.S 25:59] Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas Arsy...
[Q.S 7:54] Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), lalu Dia bersemayam di atas Arsy...
[Q.S 10:3] Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), kemudian Dia bersemayam di atas Arsy untuk mengatur segala urusan...
Jika Arsy diciptakan sebelum alam semesta diciptakan, berarti saat alam semesta diciptakan, yang ada adalah waktu Arsy, bukan waktu bumi, dimana 1 hari waktu Arsy, berbeda dengan 1 hari waktu Bumi.

Perhatikan ayat berikut :
[Q.S 22:47] Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
Surah 22 ayat 47 di atas menceritakan bagaimana Allah menjelaskan bahwa satu hari di dalam neraka (dan juga surga) Allah jadikan sama dengan seribu tahun menurut perhitungan bumi, sebagai informasi dan ancaman bagi kaum yang tidak percaya akan hari akhir dan meminta agar azab (neraka) disegerakan kalau memang azab neraka itu ada. Disini kita melihat adalanya relativitas waktu (seperti yang di jelaskan di dalam postingan "Pertentangan Waktu Dalam Al-Qur'an: 1000 Tahun vs 50000 Tahun (klik disini untuk baca)"), yaitu satu hari surga/neraka = seribu tahun bumi.

Menurut teori General Realivity oleh Albert Einstein dikatakan bahwa  "Time passes slower near object more massive than Eath (clocks run slower in stronger gravitional fields)" -- Waktu berjalan lebih lambat pada objek yang sangat besar, dengan kata lain jam akan melambat di daerah dengan medan gravitasi yang lebih kuat.

Perhatikan pula tiga ayat dibawah ini :
[Q.S 23:86] Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya Arsy yang sangat besar?"
[Q.S 2:255] ... Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
[Q.S 3:133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
Surga dan neraka memiliki luas seluas langit dan bumi, sedangkan Kursi dikatakan meliputi langit dan bumi, berarti jauh lebih besar dari langit dan bumi (karena mampu meliputinya) sehingga Kursi pun lebih besar daripada surga/neraka. Kemudian dikatakan Arsy pun sangat besar, dijelaskan dalam hadist bahwa Arsy jauh lebih besar daripada Kursi.

Perhatikan hadist-hadist di bawah ini :
“Tidaklah langit yang tujuh dibandingkan dengan  kursi melainkan ibarat lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang.” (HR. Ibnu Hibban no.361 Syaikh Albani mengatakan hadits ini Shahih)

Aku mendengar Rosululloh Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: "Tidaklah Kursi jika dibandingkan dengan 'Arasy melainkan ibarat baju besi yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir yang luas." (Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah Ibnu Abil ‘Iz, Juz 1 hal:182)

Surga dan neraka jauh lebih besar dan luas daripada Bumi sehingga waktu disana berjalan lebih lambat. Dikatakan di dalam Al-Qur'an bahwa 1 hari di surga/neraka = 1000 tahun waktu bumi. Akan tetapi Arsy jauh lebih luas daripada surga/neraka sehingga waktu yang berjalan di Arsy pun akan jauh lebih lambat.

Menurut Al-Qur'an, bumi baru benar-benar terbentuk pada hari kelima, dimana dimulainya proses pemberkahan yaitu penghamparan dan pembentukan gunung-gunung. Menurut ilmu pengetahuan saat ini, berdasarkan pengukuran usia dari batu material tertua di bumi, di perkirakan bahwa bumi terbentuk 4.567 milyar tahun yang lalu. Material di bumi ini mulai terbentuk pada masa pemberkahan bumi dimana bumi mengeras dan dimulainya pembentukan gunung-gunung.

Diketahui pula dengan ilmu pengetahuan saat ini bahwa alam semesta ini di perkirakan berumur 13.7 milyar tahun +- 0.2 milyar tahun. Jika awal pembentukan awal semesta adalah hari pertama, mulai adanya material padat di bumi adalah hari kelima dan lamanya penciptaan adalah 6 hari, maka perbandingan antara mulai munculnya material padat di bumi, yang menjadi tolak ukur penentuan usia (umur) bumi dengan usia (umur) alam semesta, adalah 2 (hari kelima adalah hari kedua dari belakang jika di hitung dari 6 hari penciptaan) berbanding dengan 6, yaitu 1/3 akhir.

Jika kita hitung usia (umur) bumi dan alam semesta berdasarkan ilmu pengetahuan diperoleh bahwa usia bumi berbanding usia alam semesta adalah 4.567 milyar tahun / 13.7 milyar tahun = 1/3 akhir, sama dengan perbandingan usia (umur) bumi dan alam semesta menurut Al-Qur'an.

Tidak hanya sampai disitu, jika proses penciptaan alam semesta dikatakan berlangsung selama 6 hari Arsy, maka 1 hari Arsy kurang lebih = 2.283 milyar tahun bumi, dan berdasarkan perhitungan ini pula secara tepat diperoleh bahwa bumi tercipta secara utuh dan terukur di awal  bagian kelima dari 13.7 milyar tahun apabila di bagi menjadi 6 periode yang sama. Jika ilmu pengetahuan menyatakan bahwa bumi terbentuk kira-kira 9.133 milyar tahun setelah alam semesta mulai terbentuk, Al-Qur'an secara tepat menyatakan bahwa bumi tercipta di awal hari kelima (akhir hari ke-empat Arsy berarti sama dengan telah berlalu 2.283 milyar x 4 = 9.132 milyar tahun). Bukan di tengah-tengah ataupun akhir periode (hari) kelima dari 6 periode 13.7 milyar tahun itu, akan tetapi secara tepat Al-Qur'an mengatakan pembentukan (material padat) bumi adalah di awal periode (hari) kelima (waktu Arsy).

Al-Qur'an tentu saja tidak eksplisit mengatakan secara numerik usia dari alam semesta, karena angka milyar itu sendiri tidak dikenal pada masa diwaktu Al-Qur'an di turunkan, yaitu pada 14 abad yang lalu, apalagi jika digunakan untuk mengukur satuan waktu dan tahun. Akan tetapi yang dinyatakan dalam Al-Qur'an adalah rasio usia bumi berbanding usia alam semesta. Tidak hanya rasionya, akan tetapi juga posisinya di dalam rasio tersebut.

Andaikan Al-Qur'an mengatakan bahwa bumi (dalam hal ini termasuk material padatnya yang dimasa sekarang ini digunakan sebagai patokan pengukuran usia bumi) tercipta di hari kedua atau hari ketiga, misalnya, menjadikan rasio usia bumi menjadi 5/6 dan 2/3, dan hal ini tentu saja menjadikan Al-Qur'an tidak bersesuaian dengan ilmu pengetahuan.

Hanya Al-Qur'an satu-satunya kitab suci yang menyatakan hal ini. Sesuatu yang baru diketahui di akhir abad 20 oleh ilmu pengetahuan, akan tetapi telah dinyatakan dengan bahasa yang indah 14 abad yang lalu di dalam Al-Qur'an.

Sebagai referensi di dalam salah satu kitab suci agama lain, walaupun dikatakan bahwa alam semesta diciptakan dalam 6 hari waktu bumi, akan tetapi dikatakan bahwa bumi tercipta di hari pertama walaupun daratan tercipta di hari ketiga, yang menjadikan usia bumi sama dengan usia alam semesta atau hanya terpaut 2 hari (jika ingin dihitung dari daratan yang pertama kali muncul), dalam hitungan hari bumi, menurut kitab tersebut.

Saat ini, bisa jadi kita masih berada di hari ketujuh waktu Arsy, bahkan mungkin masih berada di akhir hari keenam waktu Arsy, mengingat keberadaan manusia di Bumi dibandingkan usia bumi dan alam semesta itu sendiri dapat di katakan masih sangat sebentar, sehingga Allah mengingatkan kita di surah An-Naazi'aat (79) ayat 27 :
[Q.S 79:27] Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? ...
Hanya Allah yang paling tahu kebenarannya.
Wallahu a'lam.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Sumber-sumber : http://www.speed-light.info/miracles_of_quran/age_of_universe.htm dan sumber lainnya

Narrated Abu Huraira:
I heard Allah's Apostle saying, "I have been sent with Jawami al-Kalim (i.e., the shortest expression carrying the widest meanings), and I was made victorious with awe (caste into the hearts of the enemy), and while I was sleeping, the keys of the treasures of the earth were brought to me and were put in my hand." Muhammad said, Jawami'-al-Kalim means that Allah expresses in one or two statements or thereabouts the numerous matters that used to be written in the books revealed before (the coming of) the Prophet .
(Translation of Sahih Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 141)

untuk melihat dan mencari ayat-ayat Quran dapat melalui http://www.quranplus.com/
panduan kata per kata dapat menggunakan http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...