Thursday, June 7, 2012

At-Takwiir 17-18: Proses Fotosintesis di Pagi Hari

Oksigen merupakan elemen yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan sebagian besar makhluk hidup dalam bernafas membutuhkan oksigen. Oksigen ini dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan di bumi, baik di daratan maupun di lautan melalui proses fotosintesis

Proses fotosintesis ini tumbuh-tumbuhan mengambil karbondiosida (CO2), yang merupakan zat yang berbahaya bagi manusia dan merupakan hasil dari pernapasan makhluk hidup, sebagai bahan dasar  dan dengan bantuan energi sinar matahari mengubahnya menjadi glukosa yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan melepaskan oksigen. Adanya kebutuhan akan energi sinar matahari di dalam prosesnya menyebabkan fotosintesis hanya terjadi pada siang hari.

Bagaimana jika dikatakan kepada Anda, bahwa informasi mengenai fotosintesis ini telah di beritahukan kepada manusia melalui sebuah buku yang dibuat 14 abad yang lalu ? Tentu saja hal tersebut mungkin apabila buku tersebut berasal dari Tuhan sang Pencipta, karena secara ilmu pengetahuan 14 abad yang lalu belum dapat menyatakan mengenai suatu proses pada tumbuhan yang menghasilkan suatu zat yang dibutuhkan bagi pernafasan makhluk hidup di bumi.

Telah di bahas di dalam postingan "Ketika Al-Qur'an Berkata Tentang Oksigen dan Klorofil (klik disini untuk baca)" bagaimana Al-Qur'an melalui surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 71-72, surah Yaasiin (36) ayat 80 dan surah Al-An'aam (6) ayat 99 menerangkan keberadaan oksigen (O2) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan yang memiliki zat hijau daun atau klorofil, maka dalam postingan ini akan dibahas mengenai surah At-Takwiir ayat 17-18 yang terjemahannya :

[81:17] dan demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,
[81:18] dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,
Pertama mari kita perhatikan terlebih dulu At-Takwiir ayat 18 di atas. "wal-subhi idzaa tanaffasa" di terjemahkan sebagai "dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing". "Tanaffasa" sendiri berasal dari akar kata "nafasa" yang artinya "bernafas" dan "tanaffasa" ini secara literal artinya adalah "dia bernafas". Sehingga At-takwiir ayat 18 di atas secara literal artinya adalah "dan subuh ketika dia (mulai) bernafas".

"Tanaffas" disini bukanlah proses bernafas makhluk hidup dimana menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida, karena proses bernafas makhluk hidup berlangsung sepanjang waktu, pagi, siang, sore, malam. Bahkan tumbuh-tumbuhan pun melakukan pernafasan dimana mengambil oksigen untuk bernafas dan melepaskan karbondioksida sepanjang waktu. "Tanaffas" ini adalah proses penghasilan zat yang dibutuhkan dalam pernafasan itu sendiri yaitu Oksigen.

Waktu subuh atau fajar merupakan saat dimana tumbuh-tumbuhan memulai proses pembentukan zat untuk bernafas (baca : fotosintesis) karena di waktu inilah energi cahaya matahari mulai sampai ke bumi. Tanpa adanya cahaya matahari, tanpa adanya "pagi", tidak akan ada proses pembentukan oksigen secara alami dan tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bernafas dibumi. Hal ini di ungkapkan dalam Al-Qur'an dalam satu ayat pendek "wal-subhi idzaa tanaffasa", "dan subuh ketika dia (mulai) bernafas".

William Fenical dalam bukunya "Marine Plants: A unique and Unexplored Resources" halaman 147 menyebutkan bahwa 70% oksigen bebas di bumi berasal dari tumbuhan dan makhluk bersel satu yang ada di lautan sedangkan 30% berasal dari tumbuh-tumbuhan di daratan. Sedangkan J.C.G Walker dalam "The oxygen cycle in the natural environment and the biogeochemical cycles" menyatakan tumbuh-tumbuhan laut berkontribusi sekitar 45% persen dari oksigen yang ada di bumi. Namun semuanya sepakat bahwa oksigen alami dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan melalui proses fotosintesis yang terjadi di pagi dan siang hari karena proses ini membutuhkan energi sinar matahari

Bagaimana dengan malam hari ? Sebagian besar tumbuh-tumbuhan beristirahat dari proses fotosintesis karena tidak cukupnya energi sinar matahari yang ada di malam hari. Sebagian tumbuh-tumbuhan tipe CAM (Crassulacean Acid Metabolism) seperti kaktus dan beberapa jenis anggrek, mengambil karbondioksida yang ada untuk disimpan dan dipergunakan di pagi harinya dalam proses fotosintesis. Keadaan ini diungkapkan di dalam Al-Qur'an satu ayat sebelumnya yaitu At-Takwiir ayat 17 di atas :
[81:17] dan demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,
"wal-layli idza 'as'asa" yang di artikan dengan "dan demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya" secara literal memiliki arti "dan  malam ketika 'as'asa". "'as'asa" di sini, sebagaimana "tara-ib" dalam surah At-Thaariq ayat 7 dan "dahaaha"  dalam surah An-Naazi'at ayat 30, merupakan kata dalam Al-Qur'an yang tergolong berbeda dan tidak lazim digunakan bahkan di zaman Al-Qur'an diturunkan. Biasa kata-kata yang seperti ini hanya muncul dan disebutkan sekali di dalam Al-Qur'an.

Menurut kitab tafsir Ibnu Katsir dan juga Arabic-English Lane's Lexicon, disebutkan bahwa sebagian besar sahabat mengartikan 'as'asa ini dengan "berangkat/meninggalkan" (departs/leaves), walaupun sebagian lagi mengartikannya dengan "datang/mendekatkan/memasukkan" (come close in/approaches). Namun dalam kaitannya dengan proses "tanaffas" (baca: fotosintesis) di ayat selanjutnya, 'as'asa ini memang dapat di artikan sebagai "meninggalkan" maupun "mendekatkan/memasukkan".

Pada malam hari, sebagian tumbuh-tumbuhan di bumi beristirahat dan meninggalkan proses fotosintesis, dimana mereka membiarkan dan meninggalkan karbondioksida yang ada. Sebagian lagi, yaitu tumbuh-tumbuhan tipe CAM, "mendekatkan" dan "memasukkan" karbondioksida yang ada di malam hari untuk kemudian diubah menjadi ikatan asam, dimana ikatan asam ini akan di pecah kembali menjadi karbondioksida di pagi harinya untuk langsung digunakan dalam proses fotosintesis.

Jawami al-Kalim, yang disebutkan pada hadis yang dikutip di akhir postingan ini, merupupakan keistimewaan Al-Qur'an. Penggunaan kata yang tidak lazim dipakai, dimana artinya pun menimbulkan banyak tafsir pada masa Al-Qur'an diturunkan, ternyata mengungkapkan banyak hal yang baru dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmu pengetahuan berabad-abad kemudian. Dengan dua ayat pendek, "wal-layli idza 'as'asa wal-subhi idzaa tanaffasa", Al-Qur'an menjelaskan bagaimana dimalam hari karbondiosida ditinggalkan oleh sebagian tumbuhan dan diambil oleh sebagian jenis tumbuhan lain, untuk digunakan dipagi hari dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan oksigen.


Wallahu a'lam

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

dari berbagai sumber
Narrated Abu Huraira:
I heard Allah's Apostle saying, "I have been sent with Jawami al-Kalim (i.e., the shortest expression carrying the widest meanings), and I was made victorious with awe (caste into the hearts of the enemy), and while I was sleeping, the keys of the treasures of the earth were brought to me and were put in my hand." Muhammad said, Jawami'-al-Kalim means that Allah expresses in one or two statements or thereabouts the numerous matters that used to be written in the books revealed before (the coming of) the Prophet .
(Translation of Sahih Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 141)

untuk melihat dan mencari ayat-ayat Quran dapat melalui http://www.quranplus.com/
panduan kata per kata dapat menggunakan http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp
Arabic-English Lane's Lexicon : http://www.tyndalearchive.com/tabs/lane/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...