Sunday, December 30, 2012

Al-Hajj 5 : Tanah Yang Bergetar dan Menelan

Allah melalui Al-Qur'an seringkali mengambil perumpamaan mengenai kebangkitan dengan menceritakan bagaimana bumi dibangkitkan setelah matinya, yaitu bagaimana bumi yang kering menjadi subur kembali setelah Allah menurunkan hujan atasnya. Salah satu ayat yang menjabarkan hal tersebut adalah akhir surah Al-Hajj (22) ayat 5, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
[Q.S 22:5] ... Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Akhir surah Al-Hajj ayat 5 di atas, memiliki terjemahan kata per kata nya adalah "dan kamu lihat bumi kering, kemudian ketika Kami menurunkan air ke atasnya, dia bergetar (ih'tazzat), dan menelannya (warabat), dan menumbuhkan (wa-anbatat) dari setiap pasangan yang indah (kulli jawzin bahiijin)". Terlihat bahwa melalui ayat ini Allah mencoba menjelaskan tahapan yang terjadi ketika Allah menurunkan air ke bumi dalam bentuk hujan dengan mengambil pemisalan pada bumi yang kering atau tandus.

Tuesday, December 25, 2012

Hadis vs Al-Qur'an Perihal Penciptaan Alam

Jika di dalam postingan sebelumnya yang berjudul "Bumi Tercipta Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an (klik disini untuk baca)" telah dibahas salah satu alternatif penafsiran Al-Qur'an yang sehubungan dengan penciptaan alam semesta, ada yang bertanya mengenai korelasi kesesuaiannya dengan hadis Nabi yang juga membahas tentang penciptaan. Hadis yang dimaksud adalah hadis Muslim, 039.6707 yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
Abu Huraira meriwayatkan bahwa Nabi menggenggam tangan ku dan berkata: Allah yang Maha Agung dan Mulia menciptakan :
Tanah liat pada hari Sabtu, gunung pada hari Minggu, pepohonan pada hari Senin dan segala yang berkaitan kelengkapan pekerjaan pada hari Selasa, cahaya pada hari Rabu, menyebarkan binatang pada hari Kamis dan Adam setelah ashar pada hari Jum’at, ciptaan terakhir pada hari Jum’at antara Sore dan Malam [Di 4.1856, 4.1857, Abu dawud 3.1041, 3.1042 diriwayatkan Abu Huraira bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at]
Sebagaimana yang telah dipahami oleh kaum muslim, hadis-hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, mayoritas jumhur Ulama menganggapnya sebagai sahih (sehingga sering dikatakan sebagai sahih Bukhari dan sahih Muslim). Namun ketika dibaca, redaksi hadis di atas bertentangan dengan apa yang dijelaskan di dalam postingan sebelumnya dan juga terlihat bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

Bagaimana penjelasan mengenai hal ini ? Apakah hadis di atas tidak dapat diterima sedangkan periwayatannya terdapat di dalam kitab Muslim ? Mana yang benar, penciptaan alam itu enam hari atau tujuh hari ? Karena di dalam hadist di atas terhitung 7 hari penciptaan, dibandingkan dengan 6 hari penciptaaan yang terhitung di dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an dan Teori Evolusi

Ketika Charles  Darwin mengeluarkan bukunya yang berjudul "On the Origin of Species" pada tanggal 24 November 1859 yang menjelaskan mengenai keragaman makhluk hidup melalui apa yang dinamakan evolusi oleh seleksi alam, berkembanglah berbagai teori yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang ada sekarang lahir karena adanya evolusi atau perubahan secara perlahan-lahan dari sisi anatomi dan morfologi akibat adanya seleksi alam.

Teori Premodial Soup atau sup purba menjadi salah satu teori yang populer untuk menjelaskan asal usul kehidupan di bumi, yang menyatakan dari sup purba di bumi awal melahirkan makhluk hidup ber sel satu pertama yang kemudian berevolusi menjadi berbagai macam makhluk hidup. Manusia sendiri dikatakan merupakan puncak evolusi dari kera, apalagi di masa sekarang diketahui adanya kemiripan DNA manusia dan kera, dengan perbedaan sekitar 5%-1%. Berbagai bukti dari hasil eskavasi pun telah dipaparkan sebagai hal yang mendukung teori evolusi ini.

Terkait dengan asal usul kehidupan, timbul pertanyaan mengenai bagaimana pandangan Islam mengenai teori evolusi ini ? Apa yang dikatakan Al-Qur'an mengenai teori evolusi ?

Tuesday, August 28, 2012

Antara Al-Qur'an, Manusia, Kera dan Babi

Di dalam Al-Qur'an diceritakan bagaimana orang-orang Yahudi dahulu, karena kefasikan mereka, sehingga mereka akhirnya dikutuk oleh Allah pada saat itu menjadi "kera yang hina", sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Baqarah (2) ayat 65 dan Al-A'raaf (7) ayat 166 berikut :
[2:65] Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina"

[7:166] Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina"
Kemudian pernyataan yang lain terdapat dalam surah Al-Maidah (5) ayat 60 bahwa orang-orang fasik terdahulu ada yang Allah jadikan kera, babi, dan sebagian lagi Allah butakan hatinya sehingga dari fasik menjadi kafir dan menyembah tuhan-tuhan selain Allah.

Saturday, August 25, 2012

Al-Qur'an Menyatakan Jantung Pun Berpikir

Kitab suci berasal dari Tuhan, oleh sebab itu selayaknyalah tidak ada satu kata, bahkan satu huruf pun yang ditempatkan di dalamnya dengan sia-sia dan tidak berarti. Allah melalui Al-Qur'an sebagai kitab suci, banyak memerintahkan manusia untuk menggunakan akal mereka untuk berpikir, menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta, dan juga di dalam diri manusia itu sendiri. Memahami dan berpikir, tidak hanya di perintahkan untuk dilakukan dengan akal atau otak, akan tetapi dengan hati. Karena perpaduan akal dan hati, bagi seorang manusia, akan menuntunnya kepada kebenaran. Hal ini tertuang di dalam surah Al-Hajj (22) ayat 46 di bawah ini :
[22:46] maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
Perhatikan surah Al-Hajj ayat 46 di atas. "fatakuuna lahum qulubun ya'qiluuna biha" yang diartikan "...lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami...", memiliki arti kata per kata "maka bagi mereka hati (qulubun) yang memahami (ya'qiluuna) dengannya". Dalam bahasa Arab, qulubun berasal dari akar kata qalb yang artinya hati atau jantung. Harap dibedakan antara hati disini dengan hati (liver) yang merupakan salah satu anatomi dalam sistem pencernaan. Sebagaimana halnya beberapa bahasa di dunia, seperti misalnya bahasa Inggris, yang mana heart dapat berarti hati dan dapat pula berarti jantung, dalam bahasa Arab qalb dapat berarti hati dan dapat pula berarti jantung. Sedangkan ya'qiluuna berasal dari akar kata a'qal yang berarti berpikir atau memahami, dan dalam kaitannya dengan anatomi berarti otak.

Sunday, August 19, 2012

Hewan-Hewan Yang Terlupakan Oleh Al-Qur'an (?)

Postingan kali ini membahas mengenai adanya klaim mengenai hewan-hewan atau binatang-binatang yang terlupakan oleh Al-Qur'an. Sebagian orang ada yang mengatakan : pernyataan Al-Qur'an dalam surah An-Nuur menyatakan bahwa Allah membatasi bahwa binatang ciptaan-Nya hanyalah binatang yang berjalan dengan perutnya, binatang yang berjalan dengan dua kaki dan sebagian berjalan dengan empat kaki. Bagaimana dengan binatang seperti laba-laba yang memiliki delapan kaki atau beberapa jenis kepiting yang berjalan dengan sepuluh kakinya dan binatang-binatang lain yang memiliki kaki lebih dari empat ? Ayat dalam surah An-Nuur yang dimaksud adalah  ayat 45 sebagai berikut :
[24:45] Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Friday, August 17, 2012

Ath-Thuur 6 : Demi Laut Yang Memiliki Aliran Api

Sebagai wahyu yang diturunkan Allah kepada manusia melalui nabi Muhammad SAW, Al-Qur'an memuat banyak informasi mengenai tanda-tanda Allah. Salah satu keajaibannya yang telah banyak di bahas di blog ini adalah mengenai gaya bahasanya, bagaimana Al-Qur'an menggunakan bahasa yang berima, indah, singkat namun sarat informasi, dengan bahasa yang dapat diterima oleh orang-orang pada masa diturunkan Al-Qur'an, dan arti tersiratnya mampu dibuktikan oleh ilmu pengetahuan berabad-abad kemudian. Al-Qur'an sebagai kitab suci dan ilmu pengetahuan harus sejalan, karena keduanya adalah berasal dari Allah, diberikan kepada manusia untuk mengungkapkan tanda-tanda-Nya di alam semesta.

Salah satu ayat singkat namun padat yang akan diuraikan dalam postingan kali ini adalah surah Ath-Thuur (52) ayat 6 yang terjemahan bahasa indonesianya adalah sebagai berikut :
[52:6] dan laut yang di dalam tanahnya ada api

Monday, August 6, 2012

Sel dan Genetika Pada Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur'an

Di dalam postingan  "Benarkah Pernyataan Al-Qur'an Bahwa Semuanya Diciptakan Berpasangan ? (klik disini untuk baca)", ketika membahas mengenai surah Yaasin (36) ayat 36 "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan pada diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui", telah di bahas bagaimana ayat ini dapat diartikan bahwa "pasangan" pada diri manusia adalah pasangan basa pada DNA/RNA manusia.

Postingan ini akan membahas lebih lanjut mengenai "pasangan pada diri mereka sendiri", bagaimana Al-Qur'an membahas lebih lanjut bahwa dari "pasangan" ini terbentuklah kehidupan, sebagaimana di uraikan di dalam surah Az-Zumar (39) ayat 6 berikut :
[39:6] Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?

Monday, July 23, 2012

Al-Qur'an Berkata "Dengarkanlah Lalat"

Jika di dalam surah Al-Baqarah ayat 26 Allah membuat suatu perumpamaan seekor nyamuk dan "sesuatu di atas-nya (nyamuk itu)" sebagaimana yang telah di bahas di dalam ppostingan "Perumpamaan Dalam Al-Qur'an : Nyamuk Dan Sesuatu Di Atasnya (klik disini untuk baca)", maka di dalam Al-Hajj (22) ayat 73 Allah menggunakan perumpamaan seekor lalat, dengan mengatakan bahwa tidak ada suatu makhluk pun yang dapat menciptakan seekor lalat kecuali Allah.
[22:73] Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.
Mengapa Allah mengambil perumpamaan seekor lalat ? Ketika Allah membuat perumpamaan terhadap sesuatu, maka selalu ada hikmah dibalik itu. Bukankah telah disebutkan di dalam Al-Baqarah ayat 26 bahwa Allah tidak malu untuk membuat perumpamaan semisal nyamuk sekalipun ?

Saturday, July 7, 2012

Semut Yang Berbicara : Dongeng Al-Qur'an Atau Fakta ?

Salah satu kisah yang menarik di dalam Al-Qur'an adalah kisah mengenai nabi Sulaiman yang mendengar perkataan semut yang memperingatkan akan kedatangan nabi Sulaiman dan tentaranya yang mendekati sarang mereka. Dikisahkan salah satu semut dalam kawanan tersebut memperingatkan kawan-kawannya untuk segera kembali ke sarang-sarang mereka agar tidak terinjak oleh tentara nabi Sulaiman. Kisah tersebut tertuang dalam dua ayat di surah An-Naml (27) ayat 18-19 yang mengatakan :
[27:18] Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";
[27:19] maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
Orang yang membaca kedua ayat di atas mungkin akan bertanya, apa maksudnya Allah mengungkapkan kisah tersebut di ayat Al-Qur'an. Suatu kisah yang sepele dan tidak pernah ada di kitab-kitab sebelumnya.. Banyak yang menganggap cerita di atas hanyalah dongeng, karena yang dikatakan dapat "mendengar" perkataan sang semut hanyalah nabi Sulaiman.

Thursday, July 5, 2012

Perumpamaan Dalam Al-Qur'an : Nyamuk Dan Sesuatu Di Atasnya

Ketika membicarakan sesuatu seringkali, Allah, di dalam Al-Qur'an menggunakan perumpamaan. Ketika membicarakan orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, Allah mengumpamakan dengan kebun yang menghasilkan buah berlipat-lipat (Q.S 2:265) atau ketika membicarakan orang yang riya, Allah mengumpamakan dengan batu yang ditimpa hujan lebat yang menghanyutkan apa yang tadi ada pada batu tersebut (Q.S 2:264), dan lain sebagainya. Ketika Allah membuat sesuatu sebagai perumpamaan, pasti selalu ada hikmah dibalik itu, yang menjadi peneguh iman bagi mereka yang beriman, sebagaimana yang diungkapkan pada surah Al-Baqarah (2) ayat 26 :
[2:26] Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik

Monday, July 2, 2012

Al-Qur'an, Tujuh Bumi Dan Lautan


Postingan ini dimulai dengan melanjutkan postingan terdahulu : "Bumi itu Datar Menurut Al-Qur'an ? (klik disini untuk baca)", "Bumi Tercipta Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an (klik disini untuk baca)", dan "Umur Bumi dan Alam Semesta - Pertentangan Antara Agama dan Ilmu (klik disini untuk baca)",  yaitu dengan melihat surah Ath-Thalaaq (65) ayat 12 :
[65:12] Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Ayat di atas di dahului dengan "Allahu l-ladzii khalaqa sab'a samaawaatin wamina l-ardhi mitslahunna", Allah, Dia menciptakan tujuh langit dan bagi bumi seperti halnya mereka (langit). Allah mengindikasikan bahwa sebagaimana dia menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis, Allah pun menjadikan tujuh bumi sebagaimana langit, seperti yang di sebutkan dalam surah Al-Mulk (67) ayat 3.
[67:3] Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis (thibaaqan) ...

Sunday, July 1, 2012

Benarkah Pernyataan Al-Qur'an Bahwa Semuanya Diciptakan Berpasangan ?

Kita semua mengetahui bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, ada yang diciptakan sebagai laki-laki dan ada pula yang diciptakan sebagai perempuan. Al-Qur'an sebagai kitab suci yang diyakini bersumber dari Allah pun menyatakan demikian, seperti yang disebutkan dalam An- Najm (53) ayat 45 dan Asy-Syuuraa (42) ayat 11. Namun di ayat yang lain, Allah memberitahukan bahwa tidak hanya manusia yang diciptakan berpasangan, akan tetapi "semuanya" diciptakan berpasangan.
[36:36] Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan pada diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Dari surah Yaasiin (36) ayat 36 di atas secara terang-terangan Allah memberitahukan kepada kita bahwa semuanya diciptakan secara berpasangan. Ketika membicarakan mengenai "pasangan" di sini tidak hanya terbatas pasangan "laki-laki dan perempuan" pada manusia karena Allah menegaskan bahwa pasangan itu diciptakannya bagi semua yang ditumbuhkan oleh bumi, dan juga manusia dan lainnya.

Sunday, June 24, 2012

Al-Qur'an, Terorisme dan Bunuh Diri

Perhatian dunia mulai tertuju kepada Islam ketika Al-Qaeda dituduh sebagai dalang di balik runtuhnya gedung World Trade Center pada tanggal 11 September 2001, kemudian menyusul kejadian bom bunuh diri di Bali, Indonesia, yang menewaskan 202 orang di sebuah kafe, pada tanggal 12 Oktober 2012. Belum lagi bom bunuh diri yang di lakukan terhadap hotel JW Marriott Jakarta pada tanggal 5 agustus 2003 dan bom bunuh diri di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta pada tanggal 17 Juli 2009. Dan juga sering kita dengar melalui berita terjadinya bom bunuh diri yang dilakukan setelah pendudukan Israel atas Palesna dan juga setelah penyerangan Amerika Serikat terhadap Afganistan dan Irak.

Berbagai tuduhan dan opini terdengar terkait dengan kejadian-kejadian tersebut. Banyak yang mengeluarkan argumen bahwa Islam melalui Al-Qur'an mengajarkan untuk membunuh orang-orang kafir dimana saja orang-orang kafir itu berada. Sebagian beranggapan Al-Qur'an, yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW, terinspirasi dari Alkitab terutama kitab Yosua, dimana diceritakan bahwa Yosua, penerus Musa, atas perintah dan nama Tuhan menghancurkan kota kaum penyembah berhala Ai dan membunuh dua belas ribu penduduknya laki-laki, perempuan, orang tua dan anak-anak, begitu pula dengan kota pagan yang lain yang dijanjikan Tuhan untuk dikuasai bangsa Israel, seperti Yerikho, Makeda, Libna, Lakhis, Eglon, Hebron, Gezer, Debir, dimana seluruh penduduk kota tersebut tanpa terkecuali ditumpas oleh Yosua (Alkitab, kitab Yosua 6:17-27,  8:1-29,  10:28-43).

Terlepas dari siapa atau kelompok apa yang melakukan, apakah ada konspirasi di dalamnya atau tidak, artikel ini membahas ayat-ayat dalam Al-Qur'an, yang ditafsirkan oleh beberapa orang, memberikan ijin untuk membunuh setiap orang kafir, dan juga bunuh diri dalam persfektif Islam. Ayat-ayat di dalam Al-Qur'an yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Saturday, June 23, 2012

Listrik, Kekekalan Energi, dan Spektrum Cahaya Dalam Al-Qur'an

Ketika Allah memberikan suatu perumpamaan kepada manusia, tidaklah perumpamaan itu dijadikan Allah sebagai suatu omong kosong belaka. Setiap perumpamaan yang Allah ungkapkan di dalam Al-Qur'an diungkapkan agar manusia mau berpikir. Salah satu perumpamaan yang diungkapkan dalam Al-Qur'an adalah perumpamaan mengenai cahaya Allah.
[24:35] Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tuesday, June 19, 2012

Al-Qur'an dan Pembentukan Minyak Bumi

Minyak mentah atau minyak bumi terbentuk akibat adanya percampuran dari berbagai hidrokarbon dengan mineral seperti sulfur dalam tekanan yang ekstrim. Saat ini telah diketahui bahwa sebagian besar, jika tidak dapat dikatakan semua, minyak mentah ini berasal dari bahan-bahan organik seperti binatang-binatang kecil dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan terkubur di dasar laut jutaan tahun yang lalu, melalui proses peruraian dan pencampuran dengan pasir dan lumpur ditambah dengan tekanan yang tinggi.

Walaupun fakta tentang pembentukan minyak dari bahan organik ini baru diketahui satu-dua abad ini, namun ternyata hal ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an 14 abad yang lalu di surah Al-A'la (87) ayat 1-5:
[87:1] Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
[87:2] Yang menciptakan, dan menyempurnakan 

[87:3] dan Yang menentukan kadar dan mengarahkan (memberi petunjuk),
[87:4] dan Yang (telah) menumbuhkan/menciptakan rumput-rumputan (al-mar'a),
[87:5] lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman (ghutsaa-an ahwaa).

Tuesday, June 12, 2012

Nabi Berkata di Dalam Hadis Bahwa Matahari Mengelilingi Bumi ?

Postingan ini sebenarnya melanjutkan postingan "Matahari dan Bulan Mengelilingi Bumi Menurut Al-Qur'an ?  (klik disini untuk baca)", di mana akan berfokus kepada sebuah periwayatan hadis yang berbunyi :
"Dari Abu Dzar  bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ‘Bangunlah, terbitlah dari tempat kau terbenam’, maka dia pun terbit tempat dia terbenam.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya"

Sunday, June 10, 2012

Maryam, Ibu Yesus sekaligus Saudara Harun dan Musa ?

Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang banyak di permasalahkan oleh kalangan ahli kitab adalah mengenai "Maryam ibu Yesus yang juga dikatakan sebagai saudara perempuan Harun, saudara Musa". Hal itu tertuang dalam surah Maryam ayat 29 :
[Q.S 19:27] Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah membawa perkara yang berat.
[Q.S 19:28] Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

[Q.S 19:29] maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"
[Q.S 19:30] Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
Di dalam Alkitab dikatakan Amram dan Yokhebed dari keturunan Lewi, memperanakkan Miryam, Musa dan Harun. Sehingga sering dikatakan bahwa nabi Muhammad SAW salah mengira Maryam ibu Yesus sebagai Miryam saudara Harun dan anak Amram (Imran dalam bahasa Arab) di jaman Musa, sehingga terjadi kesalahan demikian di dalam Al-Qur'an.

Dengan latar belakang ini, maka postingan ini dibuat, bukan sebagai bahan perdebatan ataupun saling menyalahkan, tetapi berupaya memberikan informasi mengenai maksud dari surah Maryam ayat 28 tersebut diatas sehingga lebih jelas maksudnya.

Saturday, June 9, 2012

Al-Qur'an dan Besi Bagi Manusia

Besi merupakan unsur yang banyak kegunaannya bagi manusia. Dari jaman dahulu sampai sekarang, besi dan campurannya banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti untuk membuat baju perang, monumen-monumen, kereta-kereta dan kendaraan-kendaraan, sampai kepada baja.

Besi sendiri di dalam Al-Qur'an disebutkan beberapa kali, salah satunya adalah di surah Al-Hadid (yang artinya "Besi) ayat 25, dimana dikatakan bahwa besi tersebut memiliki kekuatan yang besar, apalagi di jaman sekarang, dimana besi dikombinasikan dengan ikatan karbon menjadi baja, yang memiliki berbagai macam manfaat dalam kehidupan manusia
[57:25] ... Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Thursday, June 7, 2012

At-Takwiir 17-18: Proses Fotosintesis di Pagi Hari

Oksigen merupakan elemen yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan sebagian besar makhluk hidup dalam bernafas membutuhkan oksigen. Oksigen ini dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan di bumi, baik di daratan maupun di lautan melalui proses fotosintesis

Proses fotosintesis ini tumbuh-tumbuhan mengambil karbondiosida (CO2), yang merupakan zat yang berbahaya bagi manusia dan merupakan hasil dari pernapasan makhluk hidup, sebagai bahan dasar  dan dengan bantuan energi sinar matahari mengubahnya menjadi glukosa yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan melepaskan oksigen. Adanya kebutuhan akan energi sinar matahari di dalam prosesnya menyebabkan fotosintesis hanya terjadi pada siang hari.

Bagaimana jika dikatakan kepada Anda, bahwa informasi mengenai fotosintesis ini telah di beritahukan kepada manusia melalui sebuah buku yang dibuat 14 abad yang lalu ? Tentu saja hal tersebut mungkin apabila buku tersebut berasal dari Tuhan sang Pencipta, karena secara ilmu pengetahuan 14 abad yang lalu belum dapat menyatakan mengenai suatu proses pada tumbuhan yang menghasilkan suatu zat yang dibutuhkan bagi pernafasan makhluk hidup di bumi.

Friday, May 4, 2012

Al-Qur'an, Gravitasi, Orbit, Atom, dan Partikel Pembentuknya

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Al-Qur'an menaruh perhatian besar terhadap alam semesta. Di banyak tempat di dalamnya banyak yang menganjurkan bahkan memerintahkan agar manusia mengeksplorasi alam. Di surah Fusshilat (41) ayat 43 bahkan Allah telah menjanjikan akan memperlihatkan tanda-tandanya di segenap ufuk, bahkan pada diri manusia sendiri sehingga manusia menjadi yakin bahwasanya Al-Qur'an itu benar datangnya dari Allah. Dengan cara bagaimana ? dengan cara mencocokkan kesesuaian isi Al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan, karena agama dan ilmu tidak boleh bertentangan. Ayat-ayat didalam Al-Qur'an yang seringkali dianggap sepele karena belum diketahui makna tersirat di jaman-nya, ternyata mampu memberikan informasi yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan saat ini, Salah satunya adalah surah At-Takwiir (81) ayat 15-16 yang terjemahannya adalah :
[81:15] Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang (al-khunnas)
[81:16] yang beredar (al-jawaari) dan terbenam (al-kunnas)

Sunday, April 29, 2012

Ath-Thaariq 5-7 : Sperma Dibentuk oleh Organ Antara Tulang Belakang dan Tulang Dada ?

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, yang juga telah disinggung di beberapa postingan sebelumnya, bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidaklah boleh bertentangan, karena kedua-duanya berasal dari Tuhan. Dengan demikian, pernyataan di dalam suatu kitab suci tidaklah boleh ada yang tidak sesuai dengan ilmu pasti alam, apalagi untuk sesuatu yang kevalidannya telah dibuktikan dengan ilmu pengetahuan saat ini, dan bukan merupakan hipotesa. Al-Qur'an sebagai kitab suci pun diuji dengan hal yang demikian. Salah satu ayat yang menjadi ujian adalah surah Ath-Thaariq (86) ayat 5-7 sebagai berikut :
[86:5] Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan
[86:6] Dia diciptakan dari air yang memancar (mengalir),
[86:7] yang keluar dari antara tulang sulbi (shulb) dan tulang dada (tara-ib)
Sebagian ada yang mempersoalkan pernyataan Al-Qur'an di atas, "Bagaimana mungkin sperma atau air mani di ciptakan di antara tulang sulbi (belakang) dan tulang dada? Padahal saat ini diketahui bahwa sperma terbentuk di testikel seorang pria". Berarti pernyataan Al-Qur'an di atas membuktikan bahwa Al Qur'an tidak bersesuaian dengan ilmu ?

Saturday, April 28, 2012

Mungkinkah Al-Qur'an Menerangkan Keberadaan Lubang Hitam dan Pulsar ?

Kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi mendorong berkembang pesatnya pengetahuan manusia di bidang astronomi. Langit, semenjak dahulu kala menjadi perhatian manusia karena mengandung misteri yang tak terpecahkan. Jika dahulu kala, benda-benda dilangit dianggap sebagai hal yang mistis, dipercaya mampu menentukan nasib seseorang dan juga penunjuk arah, di zaman sekarang pengetahuan manusia tentang langit telah melewati batas mistis menuju batas yang lebih rasional.

Salah satu penemuan manusia mengenai langit adalah mengenai keberadaan "lubang hitam". Meskipun gagasan mengenai keberadaan lubang hitam ini telah ada dari abad-18, akan tetapi penemuan lubang hitam ini sendiri baru dapat dibuktikan pada abad ke-20. Menurut definisi, "Lubang hitam (blackhole)" dapat terbentuk dari suatu bintang yang bermassa besar yang meledak dan membentuk "neutron star" yang bermassa 3 kali matahari, dimana neutron star ini akan hancur dengan putaran yang sangat cepat membentu blackhole yang akan mengeluarkan gelombang-gelombang elektromagnetik yang dapat sampai menuju bumi dengan ritme yang tetap, yang dinamakan pulsar. Lubang hitam ini juga dapat menyerap bintang-bintang di sekitarnya yang juga akan mengeluarkan pulsar.

Wednesday, April 25, 2012

Umur Bumi dan Alam Semesta - Pertentangan Antara Agama dan Ilmu

Setiap kitab suci yang ada saat ini mungkin saja menyatakan mengenai awal mula alam semesta dan usia alam semesta itu sendiri, akan tetapi tidak ada yang menyatakan bahwa usia alam semesta adalah 13 atau 14 milyar tahun. Padahal ilmu pengetahuan menyatakan demikian. Di beberapa kitab suci menyatakan bahwa alam semesta di ciptakan dalam waktu 6 hari, akan tetapi ilmu pengetahuan menyatakan alam semesta tercipta bermilyar-milyar tahun dan membutuhkan waktu sekitar 9 milyar tahun sampai matahari dan bumi akhirnya terbentuk. Beberapa orang akan mengatakan bahwa "hari" yang disebutkan sebenarnya adalah "masa" atau "periode", bukan hari yang sebenarnya, akan tetapi tidak dapat ditunjukkan informasi dari dalam kitab suci itu sendiri yang mendukung pernyataan tersebut.

Tapi bagaimana jika ditunjukkan suatu kitab suci yang menjelaskan itu semua ? Yang mampu menunjukkan bahwa "hari" sebenarnya masa, dan setelah berapa "masa" bumi terbentuk ? Allah Maha Tahu, dan kitab suci yang diturunkan Allah tidak boleh bertentangan dengan ilmu pengetahuan (baca: ilmu pasti alam) karena baik kitab suci dan ilmu, keduanya merupakan tanda-tanda Allah di bumi dan diturunkan oleh Allah.

Tuesday, April 24, 2012

Terjadinya Hujan dan Petir : Saat Al-Qur'an dan Ilmu Diadu

Alam, merupakan tanda-tanda terbesar mengenai keberadaan sang Pencipta. Kendati demikian,  fenomena-fenomena alam yang terjadi sering dianggap remeh bahkan seringkali di anggap mistis. Sebagai contohnya adalah hujan dan petir. Fenomena alam yang pertama sering dianggap remeh dan fenomena alam yang kedua sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Al-Qur'an sebagai kitab suci yang diturunkan 14 abad yang lalu, muncul di tengah-tengah masyarakat yang masih banyak mempercayai fenomena alam sebagai hal yang mistis. Padahal disatu sisi, kriteria kitab suci adalah tidak boleh bertentangan dengan ilmu. Dan kenyataannya, di dalam Al-Qur'an, menyebutkan mengenai hujan serta petir. Bagaimanakah Al-Qur'an dalam menguraikan terjadinya hujan dan petir tersebut? Akankah dalam hal ini sejalan dengan ilmu, ataukah mengikuti apa yang sebagian besar orang percayai di mana Al-Qur'an tersebut diturunkan? Manakah yang harus kita percaya, Al-Qur'an ataukah ilmu? Sekarang mari kita mulai dengan memperhatikan surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 68 sampai 70 :
[56:68-70] Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

Monday, April 23, 2012

Ketika Al-Qur'an Berkata Tentang Oksigen dan Klorofil

Ilmu pengetahuan tidaklah mungkin bertentangan dengan agama. Dan agama tidak mungkin bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Ciri keaslian dan keotentikan suatu kitab suci benar-benar berasal dari Tuhan adalah apa yang dijabarkan, baik tersirat apalagi yang tersurat tidak boleh bertentangan dengan Ilmu Pasti Alam, karena keduanya diturunkan dari Tuhan. Itulah yang selalu ditekankan Islam melalui Al-Qur'an sebagai kitab suci. Di berbagai ayat, banyak perintah untuk memperhatikan dan berfikir mengenai berbagai fenomena yang terjadi. Bahkan dikatakan juga bahwa tanda-tanda Allah di alam ini ditujukan bagi orang yang berfikir. Menarik untuk dicermati bahwa tanda-tanda itu adalah untuk orang yang berpikir,  bukan untuk orang yang beriman (saja). Dengan memikirkan fenomena alam sekitar maka akan semakin yakin seseorang akan keberadaan sang Pencipta dan akhirnya mampu memilih agama yang benar yang membawa kebenaran.

Salah satu ayat yang menarik adalah surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 71-72, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
[56:71-72] Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadikan pohon itu (syajarataha) atau Kami-kah yang menjadikannya?

Sunday, April 22, 2012

Al-Qur'an dan Pertentangan yang Banyak di Dalamnya

Tentu saja tidak berlebihan kiranya ketika Paul Dirac, Penemu Mekanika Kuantum, mengatakan bahwa "If there is a God, He's a great mathematician". Bahasa dan matematika menjadi dasar dari semua ilmu, dan pembuktian yang paling rasional dan akurat adalah pembuktian secara matematika. Dalam hal ini, logika matematika berperan dalam pembuktian suatu pernyataan ataupun pengambilan kesimpulan.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, mempertaruhkan kekonsistenannya dengan pernyataan yang mengacu kepada dirinya sendiri. Pernyataan ini terdapat dalam Surah An-Nisaa (4) ayat 82
[4:82] Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan (ikhtilafan) yang banyak di dalamnya.

360, Derajat Tertinggi

Pembahasan ini dimulai dengan membuka surah Al-Mu'min (40) ayat 15, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
[40:15] (Dialah) Yang memiliki Derajat Tertinggi (rafii'u darajaat), Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan.
Sejak jaman kuno sampai saat sekarang ini 360 diketahui sebagai derajat yang paling tinggi dalam perhitungan dimana satu lingkaran penuh dibagi menjadi 360 bagian. Didalam Al-Qur'an tidak disebutkan mengenai bilangan tiga ratus enam puluh, akan tetapi dengan menyebutkan "derajat tertinggi", sekali lagi kekonsistenan Al-Qur'an diuji.

Wednesday, April 18, 2012

Adam & Yesus - Quran, The Perfect Harmony

Dalam membantah paham trinitarian, Allah memberikan argumen di dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran (3) ayat 59 bahwa kelahiran Yesus tanpa ayah tidak lebih aneh daripada penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu, akan tetapi Adam adalah manusia, sebagaimana Yesus. Bagi Allah, cukup bagi-Nya berkata "Jadilah" maka jadilah sesuatu itu.
[3:59] Sesungguhnya misal Isa (Yesus) di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Kita tidak akan membahas dan memperdebatkan mengenai Yesus atau nabi Isa a.s disini, akan tetapi kita akan lihat keharmonisan dan kekonsistenan Al-Qur'an sebagaimana yang disebutkan dalam ayat ini.

Manusia dan Tahapan Pembentukannya

Di dalam Al-Qur'an surah Al-Mu'minun (23) ayat 12-14 dijelaskan mengenai tahapan pembentukan manusia di dalam rahim sebagai berikut :
[23:12-14] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (insan) dari suatu saripati dari tanah (sulaalatin min thinin), kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) dalam tempat yang kokoh, kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ('alaq), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudhgha), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang ('izaam), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Sunday, March 25, 2012

Al-Qur'an : Dukungan Terhadap Toleransi Serta Penolakan Terhadap Pluralisme dan Liberalisme

Di dalam surah Al-Baqarah ayat 62, Allah menyatakan : "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.". Begitu pula di dalam surah Al-Maa'idah ayat 69, kembali Allah mengulangi : "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

Dua ayat di atas sering dijadikan sebagai acuan bagi penganut pahan pluralisme atau liberal bahwa semua agama sebetulnya sama, baik Islam, Kristen, maupun Yahudi, selama mereka percaya kepada Allah, dan berbuat baik, maka Allah akan menerima amal ibadah mereka dan akan memberikan balasan yang baik.

"Kami" Sebagai Kata Ganti Allah Dalam Al-Qur'an, Apakah Allah Itu Lebih Dari Satu ?

Di dalam Al-Qur'an, Allah menggunakan kata "Kami" dan "Aku" sebagai kata ganti orang pertama yang mengacu kepada Allah sendiri. Mungkin kita bertanya-tanya, atau mungkin kita pernah mendengar orang mempertanyakan, "Mengapa Allah menggunakan kata 'Kami' yang berarti jamak atau lebih dari satu?", bahkan mungkin ada yang mengatakan "berarti itu menunjukkan Allah lebih dari satu".

Jawaban yang paling populer adalah, "Ketika Allah menggunakan kata 'Kami', itu berarti pada saat itu Allah melibatkan pihak lain, contohnya melibatkan malaikat Jibril. Dan jika menggunakan kata 'Aku' berarti dalam aktivitasnya merupakan hak prerogatif Allah".

Akan tetapi, bagaimana dengan surah Al-Baqarah ayat 34 yang berbunyi : "dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat ..." atau di surah Al-Baqarah ayat 52 yang mengatakan : "Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur". Apakah "Kami" disini berarti Allah dan malaikat Jibril? Apakah malakat Jibril "berfirman" ? atau apakah malaikat Jibril "memaafkan"? Kalau bukan, Allah dengan siapakah "Kami" dalam konteks ayat-ayat ini ? Atau mengapa terkadang Allah menggunakan kata "Ayaatiina (ayat-ayat Kami)" dan terkadang pula Ayaati (Ayat-ayat Ku)" ?

Ashabul Kahfi dan Kata ke-309

Kisah mengenai para penghuni gua atau ashabul kahfi di dalam Quran di ceritakan dalam surah Al-Kahfi mulai dari ayat ke-9 sampai ayat ke-25 yang berbunyi

[18:25] Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan (walabitsu fi kahfihim tsalaatsa mi-atin siniina wa-izdaaduu tis'an)

Jumlah kata jika dihitung mulai dari kata pertama ayat ke-9 (dimana cerita Ashabul Kahfi ini dimulai) sampai kata kahfihim (gua mereka) di ayat ke-25, total semuanya ada 308  kata, menjadikan awal kalimat "tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (tsalaasta mi-atin siniina wa-izdaaduu tis'an)" sebagai kata yang ke 309 (tiga ratus dan di tambah sembilan)

Friday, March 23, 2012

Pertentangan Waktu Dalam Al-Qur'an: 1000 Tahun vs 50000 Tahun

"Ada pertentangan dalam Al-Qur'an, pertentangan mengenai waktu", Orang yang membaca Al-Hajj ayat 47, As-Sajadah ayat 5 serta Al-Ma'aarij ayat 4 mungkin akan berpikir demikian. “Ada ketidak-konsistenan yang ditunjukkan dari ketiga ayat ini". Tiga ayat yang dimaksud tersebut memiliki redaksi terjemahan sebagai berikut :
[32:5] Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu 
[70:4] Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun 
[22:47] Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi ('inda) Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
Sementara ayat 22:47 dan 32:5 menyatakan bahwa satu hari adalah sama dengan 1000 tahun, di ayat 70:4 menyatakan bahwa satu hari sama dengan 50 ribu tahun. Jadi, mana yang benar, satu hari = 1000 tahun atau satu hari = 50 ribu tahun?

Sunday, February 26, 2012

Blog Site Map


Bumi Tercipta Lebih Dulu Daripada Langit, Sebuah Pernyataan Al-Qur'an

Membahas mengenai asal muasal alam semesta selalu dapat menjadi topik yang menarik karena disinilah kesesuaian antara agama dan ilmu pengetahuan di uji. Agama mungkin menyatakan, akan tetapi ilmu pengetahuan yang akan membuktikan. Setiap kitab suci mungkin menceritakan mengenai bagaimana penciptaan alam semesta, karena dari penciptaan alam semesta itulah semua yang berada di alam "fana" ini bermula, baik dimensi ruang maupun waktu.

Ilmu pengetahuan saat ini sendiri belum dapat sepenuhnya mengungkapkan seluruh proses penciptaan alam semesta dengan bukti-bukti ilmiah, akan tetapi sudah banyak data mengenai alam semesta ini yang diyakini kebenarannya disertai dengan bukti-bukti secara ilmiah, seperti awal keberadaan alam semesta yang berasal dari ledakan besar (big bang), kemudian umur bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang pun telah dapat ditentukan dengan ilmu pengetahuan saat ini.

Sembilan Belas Dalam At-Taubah Ayat 128 dan 129

Surah ke sembilan di dalam Al-Qur'an, yaitu surah At-Taubah (atau di dalam sejumlah hadist disebut juga sebagai surah Bara'ah atau "pelepasan diri") memiliki keunikan sendiri. At-Taubah ini merupakan satu-satunya surah di dalam Al-Qur'an yang tidak di awali dengan basmallah (bismillahi-rrahmani-rrahim) sebagai ayat 0. Keseluruhan surah Bara'ah pewahyuannya di turunkan di Madinah dengan pengecualian kedua ayat terakhirnya, diturunkan di Mekkah, yaitu ayat 128 dan ayat 129.
[Q.S 9:128] Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

[Q.S 9:129] Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung"

Saturday, February 25, 2012

Benarkah Al-Qur'an Berkata Matahari Tidak Menyebabkan Siang ?

Membaca judul postingan ini mungkin sebagian akan berpikir, "bagaimana mungkin? Bukankah orang-orang dari jaman dahulu kala sampai sekarang tahu dan sadar bahwa siang itu ada karena matahari?" Percaya atau tidak, ternyata Al-Qur'an menyatakan hal itu, dan kebenarannya sudah dibuktikan dengan ilmu pengetahuan saat ini. Pernyataan yang dimaksud adalah pada surah Asy-Syams ayat 1-4 :
[91:1] Demi matahari dan cahayanya di pagi hari
[91:2] dan bulan apabila mengiringinya
[91:3] dan siang apabila menampakkannya
[91:4] dan malam apabila menutupinya

Friday, February 24, 2012

Matahari dan Bulan Mengelilingi Bumi Menurut Al-Qur'an ?

"Apakah Al-Qur'an mengajarkan bahwa tata surya itu geosentris ?" wajar di pertanyakan mengingat banyaknya ayat di dalam Al-Qur'an bahwa matahari, bulan, dan bintang "beredar", tetapi sepertinya tidak ada satupun ayat yang mengatakan dengan jelas bahwa bumi beredar. Jadi, apakah Al-Qur'an menyatakan bahwa tata surya kita itu geosentris, dimana bumi menjadi pusatnya dan matahari, bulan, dan benda langit lainnya mengelilingi bumi? Sementara ilmu pengetahuan saat ini menyatakan bahwa bumi mengelilingi matahari, dan matahari pun beredar bersama-sama galaksi. Manakah yang harus lebih kita percayai, wahyu ataukah ilmu?

Terlebih lagi Al-Quran diturunkan pada masa dimana mayoritas penduduk dunia menganggap bahwa bumi itu tetap, diam, tak bergerak dan matahari serta bulan beredar mengelilingi bumi ke atas dan ke bawah bumi,karena seperti itulah yang terlihat dan dirasakan oleh orang-orang di bumi. Pernyataan bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari pada saat diturunkannya Al-Qur’an, tentu saja akan menimbulkan bahan olok-olokan terhadap Islam, dan bahkan kecaman dari beberapa kalangan ahli kitab.

Thursday, February 23, 2012

Bumi itu Datar Menurut Al-Qur'an ?

Bumi itu datar, itulah anggapan sebagian orang-orang terdahulu terhadap bumi, terutama di semenanjung Arab pada zaman Nabi Muhammad SAW. Di saat paham mengenai “bumi itu bulat” yang dipionirkan oleh Phytaghoras (abad 6 SM) dan Aristotle (384-322 BC) mulai berkembang di beberapa belahan bumi, belahan bumi yang lain menganut paham bahwa “bumi itu datar”. Kepercayaan akan bentuk bumi itu sendiri, baik bumi itu datar maupun bulat, masih didasarkan pada pengamatan indera dan argumen-argumen logika, tanpa bukti-bukti ilmiah, sehingga paham tersebut kurang begitu populer dibandingkan dengan paham yang telah dipercaya oleh orang-orang terdahulu jauh sebelum itu. Beberapa mengambil argumen bentuk bumi dengan bersandarkan akan interpretasi akan wahyu, terutama gereja-gereja Nasrani awal dan orang-orang Yahudi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, walaupun konsep “bumi itu bulat” sudah ada pada saat itu, akan tetapi sebagian besar manusia masih percaya bahwa “bumi itu datar”.

Al-Qur'an diturunkan pada masa dimana hampir sebagian besar penduduk semenanjung Arab menganggap bumi itu datar, dan mungkin pemikiran bahwa bumi itu bulat pada saat itu adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima, terlebih ilmu astronomi saat itu tidak populer di kalangan orang-orang Arab. Pada masa sekarang ini, paham “bumi itu bulat” hampir tak terbantahkan. Bukti-bukti nyata, baik melalui pengamatan di bumi bahkan dengan melalui pengamatan langsung di luar angkasa telah disodorkan kepada kita, sehingga paham bahwa “bumi itu datar” sukar untuk dipertahankan. Namun perlu diingat bahwa Al-Qur’an turun tidak dimasa ini, akan tetapi di masa ketika orang-orang masih percaya bahwa bumi itu datar. Bahkan di berbagai tempat di dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa bahwa bumi itu di bentangkan dan dihamparkan (dalam bahasa arab-nya dikatakan dengan "faraash", "wasia", "mahd", "basaat", "suttihat", "tahaaha", "dahaaha")

Al-Qur'an, Enam, Lebah, dan Laba-Laba

Mendengar kata Al-Quran, lebah, dan laba-laba, yang terlintas di pikiran setiap muslim adalah dua surah di dalam Al-Qur'an, An-Nahl (lebah) dan Al-Ankabut (laba-laba). Namun sebelum membahas mengenai lebah maupun laba-laba, terlebih dahulu akan dibahas mengenai angka enam.

Pada postingan sebelumnya yang berjudul  "Sembilan Belas - Pendeteksi Keaslian Al-Qur'an (klik disini untuk baca)", di bagian checksum ketujuh disebutkan bahwa :
Ada 29 surah dalam Quran yang di awali dengan inisial / fawatih, seperti : alif, lam, mim, ra, shad, nun. Dari ke-29 surah tersebut, surah ke-15 dalam daftar ini adalah surah Al-Ankabut yang merupakan surah ke 29 dalam Quran. Surah ini membagi daftar surah yang memiliki inisial menjadi 2 bagian, 14 surah sebelum surah ini dan 14 surah setelah surah ini

Al-Qur'an dan Teorema Sembilan Belas

Suatu Teorema dalam matematika mengenai bilangan 19 ini mengatakan :
 Assume you have a pair of two-digit numbers, x and y, where x consists of digit a and b, y consists of digit c and d, such that a, b, c and d are nonzero. If x + y = ab + cd = 100, then a + b + c + d = 19
Pada postingan sebelumnya telah diuraikan mengenai keistimewaan 19 dalam Al-Qur'an (klik disini untuk baca) , sebagaimana yang di sebutkan dalam surah Al-Muddatstsir ayat 30 :
[74:30] Di atasnya ada sembilan belas

Wednesday, February 22, 2012

Membuat Surah yang Menyamai Al-Qur'an? Siapa Takut!

Berani menerima tantangan Allah?
Allah memberikan tantangan abadi-Nya kepada seluruh manusia yang merasa mampu untuk memenuhi tantangan tersebut. Tantangan tersebut dengan berani Allah utarakan kepada seluruh manusia dan jin di dalam firman-Nya :
[2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
[10:38] Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Tuesday, February 21, 2012

Sembilan Belas - Pendeteksi Keaslian Al-Qur'an

Dalam kehidupan sehari-hari, tanda tangan ataupun sidik jadi digunakan sebagai pengenal keaslian seseorang. Dengan menandatangai suatu dokumen, atau dengan memberikan cap sidik jari kepada suatu dokumen, maka dapat dipastikan apakah memang dokumen tersebut disetujui oleh kita atau bukan.

Dalam ilmu komputer ada yang dinamakan checksum atau CRC. Mungkin kita pernah men-zip men-rar suatu file atau folder dikomputer. Ketika kita membuka suatu file zip atau rar, kadang-kadang kita memperoleh error "checksum CRC error". Itu artinya file zip atau rar kita corrupt, ada yang mengubah isi file tersebut, sehingga file tersebut dianggap tidak asli lagi dan akhirnya tidak bisa dibuka.