Tuesday, August 28, 2012

Antara Al-Qur'an, Manusia, Kera dan Babi

Di dalam Al-Qur'an diceritakan bagaimana orang-orang Yahudi dahulu, karena kefasikan mereka, sehingga mereka akhirnya dikutuk oleh Allah pada saat itu menjadi "kera yang hina", sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Baqarah (2) ayat 65 dan Al-A'raaf (7) ayat 166 berikut :
[2:65] Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina"

[7:166] Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina"
Kemudian pernyataan yang lain terdapat dalam surah Al-Maidah (5) ayat 60 bahwa orang-orang fasik terdahulu ada yang Allah jadikan kera, babi, dan sebagian lagi Allah butakan hatinya sehingga dari fasik menjadi kafir dan menyembah tuhan-tuhan selain Allah.

[5:60] Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?" Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
Hal yang menarik disini adalah Al-Qur'an secara spesifik menyatakan bahwa manusia-manusia yang fasik di ubah menjadi kera dan babi. Ya, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, dan tidak menutup kemungkinan kutukan yang menimpa orang-orang yang fasik terdahulu ada juga yang diubah selain kera dan babi, akan tetapi umat muslim juga percaya bahwa tidak ada yang kebetulan terhadap apa yang Al-Qur'an nyatakan. Namun tidak berarti pula Al-Qur'an mengatakan bahwa semua kera dan babi yang ada pada masa sekarang adalah jelmaan manusia yang dikutuk. Suatu kaum dikisahkan dikutuk menjadi kera atau babi, bukan berarti pada masa kaum tersebut belum ada kera dan babi. Tidak ada pernyataan Al-Qur'an yang sia-sia dan tanpa makna, termasuk penyebutan secara spesifik perubahan manusia menjadi kera dan babi.

Pertanyaannya, mengapa ditekankan perubahan menjadi kera dan babi ?

Ilmu pengetahuan mengenai genetika dan anatomi makhluk hidup saat ini menyatakan bahwa manusia dan kera (dalam hal ini antara lain simpanse dan bonobo) memiliki kesamaan dna code dengan manusia sebesar 96%-99%. Perhatikan artikel-artikel berikut :
To map the chimp genome, researchers used DNA from the blood of a male common chimpanzee (Pan troglodytes) named Clint, who lived at the Yerkes National Primate Research Center in Atlanta. Clint died last year from heart failure at the relatively young age of 24. A comparison of Clint's genetic blueprints with that of the human genome shows that our closest living relatives share 96 percent of our DNA. The number of genetic differences between humans and chimps is ten times smaller than that between mice and rats. Scientists also discovered that some classes of genes are changing unusually quickly in both humans and chimpanzees, as compared with other mammals. These classes include genes involved in the perception of sound, transmission of nerve signals, and the production of sperm.  (http://news.nationalgeographic.com/news/2005/08/0831_050831_chimp_genes.html)

Chimpanzees now have to share the distinction of being our closest living relative in the animal kingdom. An international team of researchers has sequenced the genome of the bonobo for the first time, confirming that it shares the same percentage of its DNA with us as chimps do. The team also found some small but tantalizing differences in the genomes of the three species—differences that may explain how bonobos and chimpanzees don't look or act like us even though we share about 99% of our DNA. (http://news.sciencemag.org/sciencenow/2012/06/bonobo-genome-sequenced.html)

Sedangkan babi memiliki internal organ yang mirip dengan manusia, bahkan dalam beberapa riset, babi dikatakan memiliki kedekatan genetika dengan manusia, sebagaimana yang dikatakan dalam artikel-artikel berikut :

A University of Illinois side-by-side comparison of the human and pig genomes has revealed remarkable similarities. “We took the human genome, cut it into 173 puzzle pieces and rearranged it to make a pig,” explains animal geneticist Lawrence Schook. “Everything matches up perfectly. The pig is genetically very close to humans.”(http://nationalhogfarmer.com/news/human-to-pig)

Pig, calf, and sheep valves possess a significantly greater amount of myocardial muscle support at the annulus level than do human valves.The calf noncoronary leaflet base is continuous with a cartilaginous structure that gradually organizes into a bony plate during the first year of life. Sheep leaflets are very thin and fragile. Human and pig valve noncoronary leaflets are the only leaflets in which annular and immediate subannular attachments are entirely of fibrous rather than muscular tissue. The effects of these and other factors on the possible clinical application of valves of each species as heterografts were discussed. The anatomical features considered in this study suggest that the pig provides more optimal aortic valve heterografts for clinical use than do calves or sheep. (http://ats.ctsnetjournals.org/cgi/reprint/8/5/407.pdf)

Swine, Sus scrofa domestics, are widely used in research and testing. Most of the animals are small domestic farm breeds, but miniature swine such as the Yucatan, Hanford and Gottingen are widely used for chronic studies where the significant growth of the domestic breeds would be an issue. They share anatomic and physiologic characteristics with humans that make them a unique and viable model for biomedical research. The cardiovascular anatomy, physiology and response to atherogenic diets have made them a universally standard model for the study of atherosclerosis, myocardial infarction and general cardiovascular studies. Their gastrointestinal anatomy has some significant differences from that of humans, however, the physiology of their digestive processes has made them a valuable model for digestive diseases. The urinary system of swine is similar to humans in many ways, especially in the anatomy and function of the kidneys. Swine are also a standard model for skin and plastic surgical procedures and have been developed as models of transdermal toxicity. The anatomy and physiology of organs such as the liver, pancreas, kidney and heart have also made this species the primary species of interest as organ donors for xenografic procedures. This manuscript reviews the anatomy and physiology of swine as it relates to biomedical research. (http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/swine/swine.htm)

The prospect of using pig organs for human xenotransplantation is becoming increasingly likely due to advances in the transgenic technology. Futhermore, pigs share important characteristics with the anatomy of human cardiovascular system, making them useful models for the study of human diseases. Comparative morphological studies on the coronary arteries of the left ventricular free wall were carried out on human, dog, and monkey hearts by using postmortem coronary arteriography, soft X-ray photograms, and the clearing method. The results showed that the types of coronary arteries (types I, II, and III) and connecting portion of anastomotic vessels in the pig and monkey hearts closely resembled those in man. (http://icmr.nic.in/ijmr/2008/june/0610.pdf)

Al-Maidah (5) ayat 60 di atas secara tersirat menyatakan bahwa manusia memiliki kedekatan dengan kera dan babi, dari sisi DNA, anatomi tubuh, serta anatomi organ dalam (untuk babi), terlepas dari kebolehan ataupun ketidakbolehan menggunakan organ-orang dari binatang-binatang tersebut, terutama babi, menggantikan organ-organ dalam manusia dalam hal medis yang darurat, dimana hal ini terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama, yang tidak akan dibahas dalam postingan ini.

Namun-pun demikian, bukan berarti manusia memiliki kekerabatan evolusi dengan kera dan babi ataupun menguatkan pendapat bahwa manusia itu berasal dari kera (apalagi babi). Perbedaan 5%-1% DNA dari sekian puluh milyar DNA yang ada didalam manusia, kera dan babi, cukup sebagai pembeda dan menjadikan manusia itu manusia, kera itu kera dan babi itu babi.

Peng-kisahan dalam Al-Maidah ayat 60 di atas, yang seolah-olah mengatakan bahwa mengubah manusia menjadi kera ataupun babi "semudah" mengubah urutan gen, menghilangkan beberapa kode gen dan menambahkan beberapa kode gen baru hanya sebanyak 5%-1% dari keseluruhan milyaran genome yang ada, tidak menjadikan adanya hubungan evolusi antara ketiganya. Justru Al-Maidah ayat 60, beserta Al-baqarah 65 dan Al-A'raaf 166 di atas secara jelas menyatakan proses "rekonstruksi genetika" tersebut terjadi secara cepat, seketika dan terprogram (tidak secara acak), yang mana tentu saja bertentangan dengan teori evolusi. Sebagaimana manusia yang saat ini mampu mengubah dan merekayasa genetika untuk keperluan pengobatan, ataupun mutasi genetika sebagai akibat dari rekayasa genetika maupun radioaktif yang hanya berlangsung dalam hitungan waktu yang relatif singkat (puluhan tahun sampai hitungan tahun), maka adalah hal yang sangat mudah sekali bagi Allah hanya untuk "merekonstruksi" gen manusia sehingga secara seketika menjadi kera dan babi.

Tidak ada kata kebetulan dalam setiap informasi yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, karena setiap muslim percaya, Al-Qur'an diturunkan oleh Zat Yang Maha Tahu dan Maha Pencipta. Pengubahan manusia menjadi kera dan babi itu sendiri, menurut Al-Qur'an, justru adalah hukuman bagi manusia-manusia fasik terdahulu, yang terjadi secara spontan, proses degenerasi yang dari segi manapun bertentangan dengan teori mengenai evolusi manusia yang ada saat ini dan menyatakan rendahnya kedudukan binatang-binatang tersebut dibandingkan manusia. Hanyalah Al-Qur'an kitab yang menyatakan bahwa mengubah manusia menjadi kera ataupun babi "semudah merekonstruksi genetika" karena secara DNA telah memiliki persentasi kesesuaian yang mirip dan mendekati, sehingga secara spesifik disebutkan bahwa manusia-manusia fasik tersebut di ubah menjadi kera dan babi dalam waktu seketika, wallahu a'lam.

Mengenai Al-Qur'an dan teori evolusi ini dapat di baca dalam postingan : Al-Qur'an dan Teori Evolusi (klik disini untuk baca)

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

Dari berbagai sumber
Narrated Abu Huraira:
I heard Allah's Apostle saying, "I have been sent with Jawami al-Kalim (i.e., the shortest expression carrying the widest meanings), and I was made victorious with awe (caste into the hearts of the enemy), and while I was sleeping, the keys of the treasures of the earth were brought to me and were put in my hand." Muhammad said, Jawami'-al-Kalim means that Allah expresses in one or two statements or thereabouts the numerous matters that used to be written in the books revealed before (the coming of) the Prophet .
(Translation of Sahih Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 141)

untuk melihat dan mencari ayat-ayat Quran dapat melalui http://www.quranplus.com/
panduan kata per kata dapat menggunakan http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp
Arabic-English Lane's Lexicon : http://www.tyndalearchive.com/tabs/lane/


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...