Sunday, April 29, 2012

Ath-Thaariq 5-7 : Sperma Dibentuk oleh Organ Antara Tulang Belakang dan Tulang Dada ?

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, yang juga telah disinggung di beberapa postingan sebelumnya, bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidaklah boleh bertentangan, karena kedua-duanya berasal dari Tuhan. Dengan demikian, pernyataan di dalam suatu kitab suci tidaklah boleh ada yang tidak sesuai dengan ilmu pasti alam, apalagi untuk sesuatu yang kevalidannya telah dibuktikan dengan ilmu pengetahuan saat ini, dan bukan merupakan hipotesa. Al-Qur'an sebagai kitab suci pun diuji dengan hal yang demikian. Salah satu ayat yang menjadi ujian adalah surah Ath-Thaariq (86) ayat 5-7 sebagai berikut :
[86:5] Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan
[86:6] Dia diciptakan dari air yang memancar (mengalir),
[86:7] yang keluar dari antara tulang sulbi (shulb) dan tulang dada (tara-ib)
Sebagian ada yang mempersoalkan pernyataan Al-Qur'an di atas, "Bagaimana mungkin sperma atau air mani di ciptakan di antara tulang sulbi (belakang) dan tulang dada? Padahal saat ini diketahui bahwa sperma terbentuk di testikel seorang pria". Berarti pernyataan Al-Qur'an di atas membuktikan bahwa Al Qur'an tidak bersesuaian dengan ilmu ?

Saturday, April 28, 2012

Mungkinkah Al-Qur'an Menerangkan Keberadaan Lubang Hitam dan Pulsar ?

Kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi mendorong berkembang pesatnya pengetahuan manusia di bidang astronomi. Langit, semenjak dahulu kala menjadi perhatian manusia karena mengandung misteri yang tak terpecahkan. Jika dahulu kala, benda-benda dilangit dianggap sebagai hal yang mistis, dipercaya mampu menentukan nasib seseorang dan juga penunjuk arah, di zaman sekarang pengetahuan manusia tentang langit telah melewati batas mistis menuju batas yang lebih rasional.

Salah satu penemuan manusia mengenai langit adalah mengenai keberadaan "lubang hitam". Meskipun gagasan mengenai keberadaan lubang hitam ini telah ada dari abad-18, akan tetapi penemuan lubang hitam ini sendiri baru dapat dibuktikan pada abad ke-20. Menurut definisi, "Lubang hitam (blackhole)" dapat terbentuk dari suatu bintang yang bermassa besar yang meledak dan membentuk "neutron star" yang bermassa 3 kali matahari, dimana neutron star ini akan hancur dengan putaran yang sangat cepat membentu blackhole yang akan mengeluarkan gelombang-gelombang elektromagnetik yang dapat sampai menuju bumi dengan ritme yang tetap, yang dinamakan pulsar. Lubang hitam ini juga dapat menyerap bintang-bintang di sekitarnya yang juga akan mengeluarkan pulsar.

Wednesday, April 25, 2012

Umur Bumi dan Alam Semesta - Pertentangan Antara Agama dan Ilmu

Setiap kitab suci yang ada saat ini mungkin saja menyatakan mengenai awal mula alam semesta dan usia alam semesta itu sendiri, akan tetapi tidak ada yang menyatakan bahwa usia alam semesta adalah 13 atau 14 milyar tahun. Padahal ilmu pengetahuan menyatakan demikian. Di beberapa kitab suci menyatakan bahwa alam semesta di ciptakan dalam waktu 6 hari, akan tetapi ilmu pengetahuan menyatakan alam semesta tercipta bermilyar-milyar tahun dan membutuhkan waktu sekitar 9 milyar tahun sampai matahari dan bumi akhirnya terbentuk. Beberapa orang akan mengatakan bahwa "hari" yang disebutkan sebenarnya adalah "masa" atau "periode", bukan hari yang sebenarnya, akan tetapi tidak dapat ditunjukkan informasi dari dalam kitab suci itu sendiri yang mendukung pernyataan tersebut.

Tapi bagaimana jika ditunjukkan suatu kitab suci yang menjelaskan itu semua ? Yang mampu menunjukkan bahwa "hari" sebenarnya masa, dan setelah berapa "masa" bumi terbentuk ? Allah Maha Tahu, dan kitab suci yang diturunkan Allah tidak boleh bertentangan dengan ilmu pengetahuan (baca: ilmu pasti alam) karena baik kitab suci dan ilmu, keduanya merupakan tanda-tanda Allah di bumi dan diturunkan oleh Allah.

Tuesday, April 24, 2012

Terjadinya Hujan dan Petir : Saat Al-Qur'an dan Ilmu Diadu

Alam, merupakan tanda-tanda terbesar mengenai keberadaan sang Pencipta. Kendati demikian,  fenomena-fenomena alam yang terjadi sering dianggap remeh bahkan seringkali di anggap mistis. Sebagai contohnya adalah hujan dan petir. Fenomena alam yang pertama sering dianggap remeh dan fenomena alam yang kedua sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Al-Qur'an sebagai kitab suci yang diturunkan 14 abad yang lalu, muncul di tengah-tengah masyarakat yang masih banyak mempercayai fenomena alam sebagai hal yang mistis. Padahal disatu sisi, kriteria kitab suci adalah tidak boleh bertentangan dengan ilmu. Dan kenyataannya, di dalam Al-Qur'an, menyebutkan mengenai hujan serta petir. Bagaimanakah Al-Qur'an dalam menguraikan terjadinya hujan dan petir tersebut? Akankah dalam hal ini sejalan dengan ilmu, ataukah mengikuti apa yang sebagian besar orang percayai di mana Al-Qur'an tersebut diturunkan? Manakah yang harus kita percaya, Al-Qur'an ataukah ilmu? Sekarang mari kita mulai dengan memperhatikan surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 68 sampai 70 :
[56:68-70] Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

Monday, April 23, 2012

Ketika Al-Qur'an Berkata Tentang Oksigen dan Klorofil

Ilmu pengetahuan tidaklah mungkin bertentangan dengan agama. Dan agama tidak mungkin bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Ciri keaslian dan keotentikan suatu kitab suci benar-benar berasal dari Tuhan adalah apa yang dijabarkan, baik tersirat apalagi yang tersurat tidak boleh bertentangan dengan Ilmu Pasti Alam, karena keduanya diturunkan dari Tuhan. Itulah yang selalu ditekankan Islam melalui Al-Qur'an sebagai kitab suci. Di berbagai ayat, banyak perintah untuk memperhatikan dan berfikir mengenai berbagai fenomena yang terjadi. Bahkan dikatakan juga bahwa tanda-tanda Allah di alam ini ditujukan bagi orang yang berfikir. Menarik untuk dicermati bahwa tanda-tanda itu adalah untuk orang yang berpikir,  bukan untuk orang yang beriman (saja). Dengan memikirkan fenomena alam sekitar maka akan semakin yakin seseorang akan keberadaan sang Pencipta dan akhirnya mampu memilih agama yang benar yang membawa kebenaran.

Salah satu ayat yang menarik adalah surah Al-Waaqi'ah (56) ayat 71-72, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
[56:71-72] Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadikan pohon itu (syajarataha) atau Kami-kah yang menjadikannya?

Sunday, April 22, 2012

Al-Qur'an dan Pertentangan yang Banyak di Dalamnya

Tentu saja tidak berlebihan kiranya ketika Paul Dirac, Penemu Mekanika Kuantum, mengatakan bahwa "If there is a God, He's a great mathematician". Bahasa dan matematika menjadi dasar dari semua ilmu, dan pembuktian yang paling rasional dan akurat adalah pembuktian secara matematika. Dalam hal ini, logika matematika berperan dalam pembuktian suatu pernyataan ataupun pengambilan kesimpulan.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, mempertaruhkan kekonsistenannya dengan pernyataan yang mengacu kepada dirinya sendiri. Pernyataan ini terdapat dalam Surah An-Nisaa (4) ayat 82
[4:82] Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan (ikhtilafan) yang banyak di dalamnya.

360, Derajat Tertinggi

Pembahasan ini dimulai dengan membuka surah Al-Mu'min (40) ayat 15, yang terjemahannya adalah sebagai berikut :
[40:15] (Dialah) Yang memiliki Derajat Tertinggi (rafii'u darajaat), Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan.
Sejak jaman kuno sampai saat sekarang ini 360 diketahui sebagai derajat yang paling tinggi dalam perhitungan dimana satu lingkaran penuh dibagi menjadi 360 bagian. Didalam Al-Qur'an tidak disebutkan mengenai bilangan tiga ratus enam puluh, akan tetapi dengan menyebutkan "derajat tertinggi", sekali lagi kekonsistenan Al-Qur'an diuji.

Wednesday, April 18, 2012

Adam & Yesus - Quran, The Perfect Harmony

Dalam membantah paham trinitarian, Allah memberikan argumen di dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran (3) ayat 59 bahwa kelahiran Yesus tanpa ayah tidak lebih aneh daripada penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu, akan tetapi Adam adalah manusia, sebagaimana Yesus. Bagi Allah, cukup bagi-Nya berkata "Jadilah" maka jadilah sesuatu itu.
[3:59] Sesungguhnya misal Isa (Yesus) di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Kita tidak akan membahas dan memperdebatkan mengenai Yesus atau nabi Isa a.s disini, akan tetapi kita akan lihat keharmonisan dan kekonsistenan Al-Qur'an sebagaimana yang disebutkan dalam ayat ini.

Manusia dan Tahapan Pembentukannya

Di dalam Al-Qur'an surah Al-Mu'minun (23) ayat 12-14 dijelaskan mengenai tahapan pembentukan manusia di dalam rahim sebagai berikut :
[23:12-14] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (insan) dari suatu saripati dari tanah (sulaalatin min thinin), kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) dalam tempat yang kokoh, kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ('alaq), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudhgha), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang ('izaam), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.